1. Perpanjang Sujud dan Puasa
Dalam keadaan yang tidak stabil,
perubahan kedudukan akan turut membantu memulihkan kesehatan. Dalam
keadaan sujud, di mana posisi jantung lebih tinggi dari kepala membuat
aliran darah mudah menuju ke kepala. Darah yang berisi oksigen itu
memang sangat dibutuhkan oleh otak guna mengoptimalkan fungsinya. Karena
itu, memperpanjang sujud, khususnya pada salat tahajud, akan memberikan
kesempatan kepada otak memenuhi kebutuhan oksigen secara maksimal.
Selain itu, sujud dalam kedaan semua anggota tubuh beristirahat sangat
membantu memperbaiki kestabilan.
Sedangkan puasa berfungsi menekan
otak untuk melakukan pengimbangan memory. Hal ini dapat dilihat ketika
seseorang berpuasa, otak akan banyak mengeluarkan omega 3 yang sangat
dibutuhkan oleh sel-sel saraf. Di samping itu, puasa dapat menurunkan
kadar kortisol dan memperbaiki mekanisme pelepasan kortisol. Kortisol
dalam aksinya akan mencegah/menahan penggunaan glukosa oleh hipokampus,
menghambat transisi sinapsis dan menyebabkan neuron/sel saraf luka
(injury) serta kematian sel. Puasa juga dapat menurunkan level lipid
peroksidase, yaitu suatu enzim yang dapat menghasilkan radikal-radikal
bebas dan meningkatkan level dehidroepiandrosteron, yaitu suatu hormon
yang penting untuk optimalisasi fungsi otak. Tidak mengherankan jika
Rasullulah berkata bahwa puasa itu menyehatkan.
2. Perbanyak Latihan otak
Yang
dimaksud dengan latihan otak adalah memberikan stimulasi kognitif,
seperti berdiskusi tentang topik aktual, mengisi teka-teki, main catur,
bermain Rubikâ??s, Bermain musik atau berkesenian, dapat membantu
mempertahankan kemampuan kognitif. Latihan tersebut mendorong
berkembangnya dendrit dan meningkatnya plastisitas sistem syarat pusat.
3. Permen Karet
Penelitian
yang dilakukan Baylor College of Medicine melibatkan 108 siswa, 52
perempuan dan 56 laki-laki usia 13 hingga 16.Mereka dibagi dalam dua
kelompok yang menguyah permen karet dan yang tidak, dalam pelajaran
matematika. Setelah 14 pekan, semua mahasiswa melakukan ujian. Yang
mengunyah permen karet menunjukkan nilai matematikanya naik 3%.
Sementara hasil ujian akhir juga menunjukkan kenaikan secara signifikan,
dibandingkan yang tidak mengunyah permen. Namun begitu belum ada
kesimpulan mengapa hal itu bisa terjadi. â??Beberapa peneliti
menyimpulkan tingkat stres yang lebih rendah, menjadikan lebih bisa
fokus dan menjelaskan mengapa mengunyah permen meningkatkan fokus dan
konsentrasi,â?? kata Craig Johnston PhD, dosen di Baylor College of
Medicine. Dia menambahkan penelitian itu menunjukkan potensi mengunyah
permen terhadap prestasi akademik dalam kehidupan nyata.
4. Coklat
Penelitian
mendapati senyawa yang terdapat di coklat dan disebut flavanols sangat
membantu dalam melakukan tugas perhitungan matematika. Zat itu juga bisa
mengurangi perasaan lelah, serta kekeringaan mental. Demikian
penelitian yang dipresentasikan pada pertemuan tahunan Psychological
Society Inggris. Prof David Kennedy dari Northumbria University yang
merupakan penulis kedua laporan itu mengatakan, coklat sangat membantu
tugas yang berhubungan dengan mental. Penemuan itu menunjukkan pelajar
yang makan coklat, saat menghadapi ujian bisa mendapat nilai tinggi.
Flavanols merupakan bagian senyawa kimia yang disebut polyphenols dan
bekerja meningkatkan aliran darah ke otak. Penelitian itu dilakukan pada
30 sukarelawan yang harus mengerjakan tugas menghitung mundur 3 angka
antara 800 hingga 999 yang dihasilkan oleh komputer. Penemuan itu
menunjukkan relawan bisa menghitung lebih cepat dan lebih tepat setelah
minum coklat.Namun hasilnya berbeda saat mengerjakan tugas hitung mundur
7 angka karena lebih rumit dan membutuhkan bagian otak yang
berbeda.Penelitian itu juga mendapati rasa lelah melakukan perhitungan
lebih kecil saat diberi minuman coklat, meskipun melakukan secara
berulang kali selama berjam-jam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar