Kamis, 01 Agustus 2013

Melihat Narsisme Seseorang Lewat Otak

Ini bukan saja sebuah judul, atau tema yang kita angkat. Tetapi ada sesuatu yang istimewa disana. Pokok bahsan kita pada seseorang yang mempunyai kepribadian narsisme. Narsisme merupakan kepribadian yang di punyai seseorang dalam keadaan seperti terlalu mencintai diri sendiri, istilahnya berlebihan. Apa yang ada pada dirinya, ingin sekali ditampakkan ke hadapan publik. Suka narsis, foto dengan pose anggun, anggle atas, setelah itu di upload. Dengan begitu harapan bisa dilihat semua orang, bahwa dirinya mempunyai kelebihan.
Seperti saat foto gaya, bagi laki-laki yang mempunyai postur tubuh six pax, selanjutnya dia berfoto sendiri dengan berbagai ragam angle mau atas, samping ataupun depan. Yang penting dia terlihat keren setelah melihat hasil jepretan fotonya sendiri. Berharap publik menilai hasil fotonya bagus, liat kameranya dulu. Tapi yang narsisme, berharap ada orang memuji dia. Kalau laki, berharap dia dipuji tampan. Sebaliknya cewek, ingin dipanggil cantik anggun, dan sebagainya.
Otak Narsis
Berikut merupakan salah satu deteksi seseorang itu narsisme lewat tindakan, sikap. Bagaimana kalau melihat kepribadian seseorang yang mempunyai daya narsisme positif lewat otak. Bagaimana caranya dan apakah bisa?. Secara mustahil bukan, karena narsisme atau suka narsis di depan kamera memang begitu cara melihat seseorang itu punya dampak positif terhadap narsis. Orang itu benar-benar narsis lewat sikapnya.
Tetapi, dengan perkembangan teknologi mutakhir. Hal itu bisa dilakukan, mari kita lihat hasil penelitian berikut. Akan dijelaskan secara panjang dan lebar. Peneliti menggunakan pencitraan resonansi magnetik untuk memindai otak dari 34 orang. “Hasilnya, sebanyak 17 orang menderita gangguan narsisme,” tulis Live Science, Senin, 24 Juni 2013. Penderita narsisme menderita kekurangan wilayah abu-abu di bagian korteks serebral. Wilayah abu-abu ini disebut abu insula anterior kiri. Bagian ini terdiri atas neuron sel tubuh dan sel-sel otak non-neuron yang memberikan nutrisi dan energi pada neuron.
Menurut American Psychiatric Association, penderita narsisme sebenarnya memiliki rasa hendah diri, tapi diproyeksikan dengan menampilkan arogansi dan kesombongan. Stefan Röpke, profesor psikiatri dari Universitätsmedizin Berlin, Jerman juga mengungkapkan, salah satu ciri narsisme adalah kurangnya rasa empati mereka. Umumnya, pasien mampu mengenali apa yang orang lain rasakan dan pikirkan, tetapi secara lahiriah menunjukkan sedikit kasih sayang.
Diatas sudah dijelaskan bagaimana cara kita atau dunia teknologi melihat kepribadian seseorang utamanya narsisme lewat otak kita. memang sebelumnya, narsisme terjadi pada seseorang akibat dari beberapa hal. Kurangnya kasih sayang pada dia, sehingga dia pun berusaha ada yang menyayangi dia. Meskipun dia sendiri yang memberikan sikap kasih sayang pada dirinya. Padahal yang diharapkan ada seseorang yang selalu menyayangi dia. Dalam keadaan apapun.
Untuk itu, bukanlah saran. Hanya saja membalikkan pose dari sikap dirinya yang terlalu sayang pada dirinya berlebihan. Dengan selalu memberikan perhatian bagi dia yang suka narsis baik dalam sikap di depan kamera ataupun lainnya. memberikan perhatian adalah utama bagi dia, apalagi memberikan kasih dan sayang padanya. Perkembangan teknologi yang menemukan cara melihat narsisme seseorang lewat otak, bisa memberikan bantuan pada kita untuk membaca bahwa dia mempunyai kepribadian narsisme sekarang atau tidak.
Memang saling sayang, cinta, seperti mencintai diri sendiri. Bukan hal yang biasa, tapi luar biasa. Apalagi bagi mereka yang sedang mengalami narsisme. Perhatian orang tua kepada anak itu utama, demi perkembangan otak pada anak lebih sehat. Dan terhindar dari kepribadian narsisme. Kepada kekasih yang dicintainya, juga butuh kasih sayang selamanya. Hingga akhir hayat nanti, bila memang mereka jodoh anda. Sekian, salam kami teknologi akan berkembang pesat mulai kemarin. Hari ini kita sudah tahu, dan mengetahuinya.
Sumber:  http://syardash.com/melihat-narsisme-seseorang-lewat-otak.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar