Jaman sekarang siapa yang enggak tau Starbucks. Apalagi semenjak ada instagram dan aplikasi filter foto lainnya, kayanya belum afdol kalau enggak pake foto di gerai starbucks, cuma ngeliatin gelasnya, terus pakai efek vignette. Kebetulan juga, hari Selasa kemarin (2 April 2013), Howard Schultz, CEO Starbucks sempet ke Indonesia buat ngasih semangat kepada pengusaha-pengusaha di sini. Kalau yang doyannya sok-sok konspirasi pasti mikirnya ini adalah invasi subliminal zionis! (ngomong apa sih).
Di Indonesia, Starbucks baru ada pas tahun 2001, gerai pertamanya ada di Plaza Indonesia. Tapi, sebenernya Starbucks udah ada dari 30 tahun sebelumnya! Tepatnya pas tahun 1971, di kota kecil namanya Seattle, Starbucks company ini mulai ada. Tadinya cuma gerai kopi biasa, tapi kelebihan dia, dia menawarkan experience lain buat pembelinya. Mereka masukin unsur gaya hidup di kedai kopi ini. Makanya kalau kamu perhatiin, mulai dari gelasnya, tempat duduknya, semua berkelas. Gaya hidup ini yang belum ada di gerai-gerai kopi manapun saat itu. Biasanya orang dateng cuma buat beli kopi lalu pergi. Di Starbucks, mereka bisa berlama-lama duduk, cuma sekedar baca atau ngobrol sama temen-temen. Enggak jarang juga, ada yang datang sendiri dan menghabiskan waktu di gerai kopi ini.
Familiar kan sama logo ini? Kalau yang enggak, mungkin kamu cuma pura-pura aja biar dibilang enggak mainstream. Kalau kamu perhatiin lagi logo Starbucks ini, di tengahnya ada cewek dengan rambut panjang, dan kaki yang sejajar sama kepala. Tau enggak ini symbol apa? Wajar sih kalau enggak tau. Logo cewek ini diambil dari Siren, dari Mitologi Yunani. Siren melambangkan obsesi, kecanduan dan kematian. Loh, kok serem, ya?
.
Pertanyaannya, kenapa Starbucks milih logo ini? Menurut blog resminya Starbucks sih, mereka milih logo ini karena menggambarkan Seattle pada saat itu, yaitu kota dengan aktivitas perlayaran dan laut yang tinggi. Sedangkan Sirens, dalam mitologi Yunani, sering menjadi personifikasi dari laut. Laut yang bisa nenggelemin kamu dengan brutal melalui kecantikannya. Kira-kira gitu deh arti dari Sirens ini. Makanya, mereka mau ngebawa identitas Seattle itu, yang menurut mereka digambarkan dengan Sirens.
Semenjak kemunculannya di tahun 1971, didirikan oleh 3 orang sahabat,Jerry Baldwin, Zev Siegl, dan Gordon Sewker, sekarang udah punya 1300 gerai di seluruh dunia. Enggak cuma jumlah gerainya yang gila-gila-an, Starbucks juga adalah salah satu perusahaan yang enggak malu-malu ngiklanin produknya di film. Biasanya kalau yang enggak malu-malu gini, uangnya emang enggak ada serinya. Karena mahal banget buat bisa terang-terangan ngiklanin produk di film. Cari deh filmnya Tom Hanks, You’ve Got Mail. Disitu kamu bisa liat Starbucks sama AOL #terpampangnyata #bukantipuan. Ada juga film I Am Sam (yang dibintangin sama Dakota Fanning) yang masih cilik), di situ si Sam-nya (diperanin oleh Sean Penn) adalah seorang pengidap Down Syndrome yang bekerja di Starbucks. Kalau sekarang sih, udah banyak banget film dan buku yang pakai selipan Starbucks di dalamnya, soalnya sekarang Starbucks bisa dibilang sebagai salah satu ikon penting pop culture.
Anyway, kalau Starbucks bisa sampai bikin 1300 gerai di seluruh dunia, artinya orang-orang di dunia ini enggak miskin-miskin banget dong ya. Karena emang diakui oleh banyak orang, kopinya Starbucks sebenernya standart banget dibandingin sama harganya yang cukup mahal.
Atau, mungkin juga bukan orang-orang yang tambah banyak uangnya, tapi tambah mudah diarahin buat konsumsi ini itu yang sebenernya enggak penting, tapi harus buat diterima zaman (beraaaaaaaat).
Jadi, kopi Starbucks favorit kamu apa?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar