Rabu, 11 September 2013

Kalo Kamu Gak Dapet Universitas Negeri


Pada umumnya, dalam lubuk hati terdalam di setiap orang yang baru lulus SMA atau SMK, pasti terbesit keinginan untuk kuliah di universitas negeri. Selain biaya pendidikan yang biasanya lebih murah dari universitas swasta (kecuali kedokteran), kamu juga bisa mendapat prestige, tentunya orang tua kamu juga bangga punya anak yang kuliah di universitas negeri. Misalnya pas mama kamu arisan, terus curhat sama gengnya, “Eh, anakku si Supri masuk UI loh, jeng.” Pastinya mama kamu menyebutkan kalimat itu dengan penekanan di nama universitasnya, dan mama-mama yang lain pun heboh menanggapinya. “Anakku juga loooh, anakku juga...”

Untuk menuju ke sana, kamu (harus) jadi kutu buku, tiap hari bertengger di perpus buat baca dan di toko buku beli buku tentang soal-soal dan tips masuk universitas negeri. Belum lagi, dari jauh-jauh hari sebelum menjelang ujian dan setelah kelulusan, kamu ikut bimbel atau minta diajarin sama temen-temen kamu yang pinter, ikut tes SNMPTN, bahkan ada yang sampai menyogok ‘orang dalam’. Ya, semuanya demi kuliah di universitas negeri.

Yang namanya berusaha pasti mendapat dua hasil, antara berhasil atau gagal. Kalo misalnya kamu gagal, pasti kamu sedih ngecewain diri sendiri, terutama orang tua kamu. Kamu mengevaluasi diri, mungkin kamu kurang maksimal belajarnya, atau kamu memang belum beruntung. Tapi, meski kamu gak kuliah di universitas negeri, bukan berarti dunia ini kiamat, lalu gantung diri di pohon toge.

Namun, meskipun kamu akhirnya kuliah di universitas swasta, banyak juga hal positif yang bisa kamu raih dan dapatkan.

Jadi mahasiswa teladan
Sisa-sisa ilmu yang masih berbekas di otak kamu hasil belajar dan ikut bimbel bisa kamu gunain saat kamu kuliah, karena materi pelajaran saat kamu kuliah dan saat kamu sekolah gak terlalu jauh kok. Kalo kamu pinter dan punya IPK tinggi, kan bisa jadi prestige juga. Sama karena saingan kamu beda sama yang di universitas negeri, peluang kamu buat masuk golongan “mahasiswa pinter” pun jadi makin besar. Sama-sama bisa bikin bangga orang tua.

Kamu bisa mengharumkan nama kampus kamu
Ini buat kamu-kamu yang punya kelebihan di bidang akademis dan nonakademis. Misalnya, otak kamu sangat encer dalam mengerjakan mata kuliah yang banyak itung-itungannya, terus kamu direkomendasiin sama dosen kamu untuk mewakili kampus untuk ikut olimpiade fisika, dan kamu menang. Atau  kamu jago olahraga seperti basket atau futsal, terus kamu sama team kampus kamu ikut kejuaraan, lalu berhasil menjadi juara pertama. Hal itu kan bisa jadi mengharumkan nama kamu. *tabur bunga*

Lagipula, udah banyak bukti di olimpiade, kejuaraan, dan bidang lainnya gitu yang pemenangnya bukan dari universitas negeri aja. Jadi, bukan universitas negeri pun masih punya potensi menjadi seseorang yang besar.

Bersyukur
Ini sisi yang sangat positif yang harus kamu inget. Kenapa? Coba deh kamu renungin, kamu itu beruntung banget bisa kuliah, karena orang tua kamu mampu menguliahkan kamu. Banyak banget orang-orang yang kurang beruntung yang punya mimpi melanjutkan kuliah, namun mimpi mereka harus disadarkan oleh kenyataan bahwa mereka gak punya cukup uang untuk kuliah. Bahkan ada beberapa orang atau temen kamu yang minder karena dia gak kuliah, saking kepengen banget kuliah, mereka harus kerja dulu  dan ngumpulin uang untuk biaya kuliah.

Nikmatin kuliah kamu
Kamu harus menikmati kuliah kamu, swasta sama negeri sebenernya sama aja kok. Bedanya kalo negeri tulisannya N-E-G-E-R-I, kalo swasta S-W-A-S-T-A. Lah? Maksudnya nikmatin aja, kamu harus serius kuliahnya, belajar yang rajin, boleh santai, tapi jangan terlalu leha-leha juga. Kalo nilai kamu bagus, gak peduli kamu kuliah di negeri apa swasta, pasti orang tua kamu bangga, pasti temen kamu juga bangga. Asalkan kamu nggak pelit-pelit pas ada tugas. Kalo mau ngambil untung, bolehlah ditarifin berapa duit gitu atau minimal upahnya dipijetin sama temen-temen yang males ngerjain tugas.

Sama satu lagi, kalo kemampuan kamu pas-pasan ya jangan maksain masuk universitas negeri. Daripada kamu bisa masuk tapi susah keluar (lulus), mending masuk swasta yang sesuai kemampuan, cepet lulus, cepet kerja, cepet dapet uang, cepet dapet jodoh. #tsahh

Tidak ada komentar:

Posting Komentar